Garoetpos.com- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan kabar terbaru soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan diuji coba pada saat perhelatan Presidensi G20, November 2022.
“Pada November 2022, saat perhelatan G20, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan bereksperimen memulai uji coba pengoperasian, sehingga menimbulkan semangat bahwa semua sesuai proses,” kata Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan Bandung, Jabar, Kamis.
Dia menambahkan, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah berada di jalur yang tepat pembangunannya.
Informasi ini dia dapatkan sesudah menggelar pertemuan dengan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana S Riyadi.
Progres pembangunan, lanjut Ridwan Kamil, saat ini sudah mencapai 80 persen. Selain itu, PT KCIC sudah sepakat akan mengoperasikan awal Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Juni 2023. Di bulan tersebut, kata Ridwan Kamil, penumpang pertama sudah bisa menikmati kereta cepat.
“November 2022 warga Jawa Barat bisa melihat kereta api cepat terlihat di lapangan bolak-balik di atas rel dan akan dipamerkan di perhelatan G20,” kata dia.
Dengan progres yang sudah mencapai 80 persen, Ridwan Kamil menyebut daerah yang terdampak proses pembangungan harus turut serta membantu mencari investor. Sebab, lanjut dia, hal ini harus dilakukan agar bisa memajukan daerah khususunya di Bandung Raya.
“Tolong dicatat, kereta api cepat ini fungsinya ada dua, satu alat transportasi, kedua alat pertumbuhan wilayah. Ada stasiun akan tumbuh perkembangan di situ, sehingga masyarakat bisa tinggal di Walini, di Tegalluar. Nah, opsi itu menjadi mungkin,” kata dia.
Sementara itu, Dwiyana menyebut saat ini pemasangan tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah nyaris selesai.
“Tinggal menyelesaikan errection girder box. Jadi, saat ini sudah melintasi kilometer 145, ke arah Tegalluar, Cileunyi. Dan itu memang kemarin agak lama di bawahnya ada jalan tol, sehingga kita harus hati-hati,” katanya.
Dwiyana menambahkan, setelah pemasangan errection girder box selesai, maka proses pembangunan menuju selesai. Karena tinggal memasang rel untuk laju kereta dan adapun teknik pemasangannya berbeda dengan cara konvensional.
“Untuk pemasangan rel akan menggunakan teknologi dan memakai mesin, jadi lebih cepat enggak seperti kereta api biasa,” pungkasnya. (ant)