Garoetpos.com – Aam Wildani (59) merupakan warga Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Ia sudah 22 tahun mengabdi untuk pendidikan di kampungnya sebagai guru honorer, tepatnya di MI Al-Barokah, Desa Pameungpeuk.
Selain menjadi seorang guru di MI, selepas ashar, Aam juga mengajar mengaji anak-anak di masjid yang tak jauh dari tempat tinggalnya secara sukarela. Dalam kesehariannya Aam pun bekerja sebagai buruh tani untuk menambah pemasukan ekonomi keluarga.
Aam bersama sang istri dan anak tinggal di rumah berukuran 4×2 meter. Kondisi tempat tinggal itu pun cukup memprihatinkan. Dinding berbahan bilik sudah lapuk dan berlubang. Begitu juga lantai rumah panggung yang sudah rapuh termakan zaman, serta atap yang bocor. Tak banyak sentuhan renovasi pada rumah Aam. Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
Rizky Nugraha dari tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Garut yang beberapa waktu lalu bersilaturahmi ke kediaman Aam menjelaskan, pendapatan Aam yang hanya senilai di bawah Rp1 juta per bulan menjadi alasan utama belum sanggupnya Aam merenovasi rumah.
“Rumah Pak Aam tidak ada kamar mandi, kalau mau mandi atau buang air harus menumpang ke rumah adiknya atau MCK masjid terdekat,” jelas Rizky.
Di usia yang tak lagi muda dan berpenghasilan pas-pasan, Aam masih berkeinginan merenovasi tempat tinggalnya. Membantu mewujudkan cita-cita ini, ACT Garut tengah menggalang kepedulian.
Rizky menambahkan, selain renovasi rumah, penggalangan kedermawanan ini juga akan menghadirkan bantuan modal usaha serta paket pangan untuk keluarga Aam.
“Mari salurkan sedekah terbaik sahabat dermawan melalui rekening BSI #7164160027 atau melalui website: https://indonesiadermawan.id/RumahPakAam . Amanah ini akan kami salurkan melalui program terbaik untuk keluarga Pak Aam, ” jelas Rizky. (Yuyus Yusup)