Garoetpos.com.- Akibat guyuran hujan deras yang terjadi Jumat malam ( 15/7/2022) mengakibatkan dua rumah milik warga Kampung Bayongbong Timur di RT 01 dan 02 RW 05 Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, Jawa Barat dilaporkan hanyut ke Sungai Cimanuk. Ke dua unit rumah yang hanyut tersebut milik Yulia dan Olih Solihin. Selain dua rumah yang hanyut, 5 unit rumah lainnya milik Otib, Suparti, Yati, Mayat dan Ayo yang berada dibantaran Sungai Cimanuk ikut terancam. Akibat bencana tersebut menyebabkan 7 KK dan 17 anggota keluarga terisolir. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Ratusan Juta Rufiah.
Kades Bayongbong, Agus Nazar, saat dihubungi via sambungan selulernya membenarkan perihal musibah tersebut. Menurut Agus, akibat guyuran hujan deras yang terjadi sore hingga malam hari kemarin, mengakibatkan 2 rumah terbawa hanyut dan 5 unit rumah lainnya teracam roboh, serta 2 rumah pondasinya sudah tergerus air. Peristiwa tersebut, kata Agus, terjadi di Kampung Bayongbong Timur RT 01, 02 RW O5. Dari musibah tersebut sedikitnya tercatat 7 KK dan 17 anggota keluarga kehilangan tempat tinggal. Sedangkan kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rufiah
“Ya, benar ada dua unit rumah, terbawa arus deras banjir bandang, dan 7 unit lainnya terncam roboh dan tak layak untuk ditempati” kata Agus Nazar
Agus menambahkan, terkait musibah tersebut, pihaknya dibantu instansi terkait lainnya bahu membahu melakukan evakuasi para korban ke tempat yang lebih aman. Untuk penampungan sementara para korban, ujar Agus, mereka ditempatkan di Mesjid terdekat, yaitu Mesjid Al Sidiq.
“Untuk penanganan awal kami telah menyalurkan pasokan kebutuhan dasar seperti Beras, minyak goreng, mie instan serta obat obatan. Untuk itu, kami berharap bantuan secepatnya dari Pemerintah Kabupaten untuk para korban, baik bantuan jangka pendek maupun jangka panjang.” Harap Kades Bayongbong.
Untuk ke 7 korban yang rumahnya terancam roboh, imbuh Kades, mereka harus pindah tempat, berhubung kondisi tanahnya yang labil yang sewaktu waktu bisa membahayakan penghuninya.
“Bagi warga yang berdekatan dengan Bibir Sungai, lebih meningkatkan kewaspadaan. Apalagi dsaat hujan.” imbau Kades Bayongbong. ( Asep Supriadi)