Garoetpos.com – alam rangka pelantikan Pengurus HMI Cabang Bandung yang dilaksanakan di aula gedung YAHMI Bandung pada Sabtu, (30/7/2022), ada salah seorang pengurus yang dilantik menggunakan kalung salib.
Video berdurasi 45 detik tersebut banyak diperbincangkan di grup HMI dan banyak diantaranya yang mempertanyakan ada apa dengan HMI saat ini. Demikian di ungkapkan H. Aceng Roni melalui sambungan Sellulernya. Ahad, (31/7/2022).
Selanjutnya di jelaskan Aceng Roni bahwa Diketahui video tersebut direkam salahsatu anggota KAHMI yang hadir dalam kegiatan pelantikan. Pengurus HMI tersebut kemudian dipanggil oleh senior HMI H. Aceng Roni Syahbana dan diminta untuk mencopot kalung tersebut. Ucapnya.
Kader yang mengenakan kalung tersebut berasal dari salah satu universitas di PHH Mustofa dan HMI komisariat PHH Mustofa Bandung dan diketahui pengurus tersebut Muslim dan mantan pengurus PTKP komisariat.
H. Aceng Roni, mantan Ketua Umum HMI cabang Bandung 2001-2002, menunjukkan dalam video tersebut bahwa betul yang dipakai oleh pengurus tersebut kalung dengan liontin salib. Kalung tersebut tidak jelas apakah sebagai simbol agama atau sebatas aksesoris saja.
Pria yang merupakan Aktivitis pergerakan era reformasi tersebut menyatakan dengan kejadian ini perlu adanya evaluasi dalam pola pengkaderan. Bagaimanapun simbol yang digunakan tersebut terkait dengan agama tertentu diluar dari basis pengkaderan HMI.
Beliau menyatakan bahwa ia sengaja meminta melepas kalung tersebut dan meminta klarifikasi terhadap yang bersangkutan.
Tujuannya tidak lain agar pengkaderan yang dilakukan oleh HMI cabang Bandung tidak melenceng dari nilai-nilai dasar perjuangan HMI atau NDP.
Sebagai organisasi berbasis pengkaderan Islam, tentunya kejadian tersebut sebuah ironi. Penggunaan simbol religius agama non muslim memang tidak dilarang, akan tetapi sebagai orang yang di organisasi Islam keberadaannya menjadi tanda tanya besar…? Pungkasnya. (AS)