Garoetpos.com, GARUT – Peresmian program Air untuk kehidupan yang bertempat di lingkungan Pondok Pesantren AL-KAROMIKU Kampung Cileuleuy Rt.03 RW 04 Desa Sukaratu Kecamatan Malangbong yang langsung diresmikan Oleh General Manager Budaya dan Lingkungan dari Kantor Pusat Dompet Dhuafa Jakarta, Herman Budianto didampingi oleh perwakilan Dompet Dhuafa Provinsi Jawa Barat Ibu Dina dan jajarannya. Rabu, (01/02/2023). Peresmian tersebut juga di hadiri oleh Kepala Desa Sukaratu H.Asep Gunawan dan juga Camat Malangbong , Undang.
Dalam sambutannya, Herman sangat bangga bisa menyalurkan bantuan dari para donatur sehingga bisa menyampaikan amanahnya dalam bentuk air bersih untuk keperluan kegiatan sehari-hari di Pondok Pesantren Al-Karomiku, yang mana menurutnya, pesantren tersebut sangat membutuhkan fasilitas air bersih khususnya, dam umumnya warga sekitar lingkungan yang berdekatan dengan pesantren tersebut juga bisa memanfaatkannya.
“Maka dari itu mari kita bersama sama memanfaatkan air bersih ini sebaik baiknya,dan jangan lupa merawatnya bersama_sama’.,ungkap Herman.
Dalam kesempatan yang sama, Sesepuh pondok Pesantren Al-Karomiku menghaturkan beribu-ribu terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang mana sudah memberikan bantuan Air bersih yang kebetulan menurutnya, di pesantren tersebut sangat minim air bersih.
“Tadinya hanya membendung selokan untuk keperluan mandi dan menyuci para Santri, Alhamdulillah setelah adanya bantuan Air bersih ini ,para santri bisa memakai Air bersih”.,ungkap Ustad M.Khudori
Khudori juga sangat mengapresiasi kepada relawan yang terlibat untuk memperjuangkan bantuan tersebut sehingga dapat terlealisasi bantuan program Air bersih ini.
Hal senada juga diungkapkan Kades Sukaratu H.Asep Gunawan, menurutnya dengan adanya bantuan air bersih ini, semoga Desa Sukaratu bisa makmur ,karena memang di desa Sukaratu ini masih minim dengan air bersih.
“Semoga menjadi pintu pembuka kedepannya untuk memberikan bantuan ke daerah yang lainnya”., ujar Asep Gunawan.
Sementara itu, Camat Malangbong, Undang, mengapresiasi bagi Yayasan Dompet Dhuafa, serta menyempatkan hadir dalam kegiatan tersebut ditengah padatnya jadwal kegiatannya sebagai Camat. dan ia juga sempat memberikan santunan kepala para janda tua yang di atas usia 60 tahun.
Sebagai informasi, Program Dompet Dhuafa terdiri dari Empat pilar. Dikatakan Herman, Dompet Dhuafa berdiri di tahun 1993 yang di motori oleh seorang Wartawan Republika saat itu yaitu Farmi Hadi ,mulai dari kalangan mahasiswa di Jogjakarta pada tahun itu dan berjalan sampai sekarang di seluruh pelosok Indonesia, juga Amerika,Australia, Korea Selatan yang bergerak dibidang,
1.Ekonomi
2.Pendidikan
3.Kesehatan
4.Dakwah
5.Budaya dan Lingkungan. (Abah Rohman)