Garoetpos.com – Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi internet telah mengubah cara kita hidup, berkomunikasi, dan melakukan bisnis. Namun, pengaruh teknologi ini juga dapat memperkuat kejahatan politik di Indonesia.
Penggunaan internet dan media sosial telah memberikan platform yang memungkinkan penggunanya untuk menyebarkan informasi dengan sangat cepat dan luas, namun di sisi lain, juga memberikan celah bagi para pelaku kejahatan politik untuk menyebarkan hoaks, mempengaruhi opini publik, dan mengancam keamanan nasional.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari teknologi internet untuk kejahatan politik di Indonesia:
Penyebaran Hoaks dan Informasi Palsu
Salah satu dampak yang paling signifikan dari teknologi internet adalah penyebaran hoaks dan informasi palsu. Hal ini terjadi karena mudahnya akses untuk membuat akun media sosial palsu dan menyebarluaskan berita palsu yang dapat mempengaruhi opini publik. Para pelaku kejahatan politik sering menggunakan hoaks untuk membangun citra dan menjatuhkan lawan politik. Terlebih lagi, hoaks tersebut bisa menyebabkan konflik horizontal dan membahayakan keselamatan nasional.
Serangan Siber dan Penggunaan Bot
Serangan siber dan penggunaan bot juga menjadi masalah dalam kejahatan politik di Indonesia. Pelaku kejahatan politik dapat menggunakan bot untuk mempengaruhi opini publik dengan memberikan komentar dan membagikan konten tertentu secara massal. Dalam hal ini, bot dapat membuat kampanye politik menjadi tidak adil dan merusak proses demokrasi.
Pemilihan umum yang rentan terhadap serangan siber Teknologi internet juga telah membuat pemilihan umum di Indonesia lebih rentan terhadap serangan siber. Dalam beberapa tahun terakhir, ada laporan tentang serangan siber yang ditujukan pada situs web Komisi Pemilihan Umum dan situs web partai politik. Serangan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam proses pemilihan, dan bahkan dapat memengaruhi hasil pemilihan itu sendiri.
Pelacakan dan Pemantauan
Pelacakan dan pemantauan melalui internet juga menjadi cara yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan politik. Mereka dapat memantau kegiatan lawan politik dan melakukan kampanye hitam dengan mengungkapkan informasi pribadi atau melakukan pengintaian secara online. Selain itu, pelacakan dan pemantauan juga dapat dilakukan oleh negara untuk melacak aktivitas kejahatan politik yang mengancam keamanan nasional.
Pembatasan Kebebasan Berbicara
Sementara teknologi internet memungkinkan akses terhadap informasi dan pemikiran dari berbagai sudut pandang, di sisi lain, kebebasan berbicara juga dapat dibatasi oleh negara dalam rangka mengatasi kejahatan politik. Pembatasan ini dapat membahayakan demokrasi dan hak asasi manusia jika dilakukan secara tidak adil dan selektif.
Penyebaran Adu Domba
Penggunaan teknologi internet juga memberikan celah bagi para pelaku kejahatan politik untuk menyebar adu domba di antara berbagai kelompok masyarakat. Hal ini dapat memperburuk konflik horizontal dan merusak keharmonisan antar kelompok masyarakat.
Propaganda Politik
Propaganda politik yang mudah menyebar Salah satu dampak teknologi internet pada kejahatan politik di Indonesia adalah mudahnya penyebaran propaganda politik. Berkat media sosial dan platform berita daring, pesan-pesan politik dapat dengan mudah dibagikan dan menyebar ke khalayak yang lebih luas. Sayangnya, pesan-pesan ini sering kali berisi informasi yang tidak akurat atau menyesatkan, yang dapat memengaruhi pendapat publik dan mengganggu proses demokrasi.
Politik Uang
Politik uang yang semakin mudah dilakukan Teknologi internet juga dapat memudahkan pelaku kejahatan politik untuk melakukan politik uang. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak laporan tentang penggunaan media sosial untuk membayar atau membeli suara dalam pemilihan umum. Hal ini dapat membahayakan proses demokrasi dan menguntungkan calon yang kaya atau berkuasa.
Pencurian Data Pribadi
Penggunaan teknologi internet dalam kampanye politik juga meningkatkan risiko pencurian data pribadi. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa kebocoran data besar-besaran yang mengekspos informasi pribadi dari ratusan ribu orang. Informasi ini dapat digunakan untuk mengancam atau memengaruhi pemilih, atau bahkan untuk menghancurkan reputasi calon politik.
Dalam kesimpulannya, pengaruh teknologi internet pada kejahatan politik di Indonesia sangat kompleks dan bervariasi. Sementara teknologi internet dapat memperkuat kejahatan politik, teknologi ini juga dapat digunakan untuk memerangi kejahatan politik dan mendukung proses demokrasi yang lebih adil dan transparan.
Penting bagi pemerintah, partai politik, dan masyarakat umum untuk berkolaborasi dalam memperkuat penggunaan teknologi internet yang positif, juga tidak pernah berhenti untuk meningkatkan literasi digital dan memberikan edukasi mengenai penggunaan internet dan media sosial yang bertanggung jawab kepada masyarakat.
Teringat kutipan dari Rocky Gerung sebagai salah satu pendiri Setara Institute (sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia) pernah berkata “Naikkan IQ anda, maka HOAX akan turun” untuk hal itu maka kewajiban kita adalah terus mengedukasi diri agar terhindar dari segala dampak negatif penggunaan teknologi internet terhadap semua potensi kejahatan politik yang semakin gencar di tahun politik menuju Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 yang akan datang.
Wallahu A’lam Bishawab 🙏
Penulis : Hermawan Furqon
(Praktisi IT pemerhati politik dan sosial di Indonesia)