Garoetpos.com – Hujan deras mengakibatkan longsor di sejumlah ruas jalan di Tasikmalaya. Salah satunya di jalan raya provinsi penghubung Tasikmalaya dan Garut.
Lokasinya berada di Kampung Cikaso, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Tebing setinggi kurang lebih 10 meter jatuh menutup jalan raya pada Minggu (30/6/2024) dini hari.
Selain menumpahkan material tanah, rumpun bambu juga menutupi jalan. Material longsoran yang menutupi jalan sekitar satu meter dengan panjang kurang lebih lima empat meter.
“Betul ada longsor jalan di Jalan Raya Salawu-Garut tepatnya di Kampung Cikaso, Desa Kutawaringin Kecamatan Salawu. Anggota langsung turun kelokasi dan akan lakukan penanganan bersama TNI, BPBD tagana dan instansi lain,” kata Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya IPTU Solihin kepada detikJabar.
Akibatnya jalur utama dari Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya menuju Garut tertutup total. Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintas.
“Sementara kendaraan gak bisa melintas, tengah kami tangani. Anggota sudah turun,” kata Iptu Solohin.
Longsor akibat hujan deras juga menyebabkan Jalan Taraju tepatnya di Tajur Cikubang amblas. Kendaraan roda empat sulit melintas khawatir makin longsor. Sementara kendaraan roda dua nekad melintas meski bahayakan keselamatan.
Jalur ini penghubung antara Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna dengan Kecamatan Taraju dan Bojonggambir. Akses masyarakat harus memutar melalui jalur Kecamatan Sodong Hilir yang sangat jauh.
“Longsor lain yang datanya masuk pada kami ada di Jalur Cikubang Taraju. Jalan amblas gak bisa dilintasi. Petugas dilapangan,” kata Jembat Adi Setia, Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya.
Selain jalur utama, longsor akibat hujan deras juga terjadi di Jalan Desa Puspamukti Cigalontang. Jalan ini putus total akibat terbawa longsor.
“Di Puspamukti Cigalontang juga longsor putis jalan. Memang titiknya yang masuk masih kita data. Petugas kita sebar,” kata Jembar.
Tak hanya Longsor, banjir langganan juga terjadi di Kecamatan Karangnunggal. Sejumlah rumah dan jalan terendam air.
“Banjir di Karangnunggal ada juga, masih asssment,” kata Jembar.
Diterjang Bencana
Jalan di Desa Kutawaringin ini amblas nyaris setengah badan jalan. Panjang amblasan mencapai lima meter dengan kedalaman sepuluh meter. Selain menggusur aspal, pohon juga terbawa longsor dan menimpa sawah dibawahnya.
“Longsor barusan banget waktu kita tangani longsor di Atas. Nah ini yang longsor jalan amblas ke bawah. Jadi hampir lima meter panjangnya. Tingginya sekitar 10 meteran, ini jalur utama dari Tasik menuju Garut Kota. Ada toga titik sekurangnya,” kata Aipda Adang, Keoala SPKT Polsek Salawu pada detikjabar Minggu (30/6/24).
Hujan deras juga mengakibatkan banjir di Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal. Akibat Luapan Sungai Cilangla Jalan Cikeruh – Ciawi Tidak Bisa Dilewati Kendaraan.
Jalan sepanjang 500 meter tergenangi air setinggi satu sampai dua meter.
“Akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dua hari ke belakang mengakibatkan jalan Cikeruh – Ciawi tergenang banjir sepanjang kurang lebih 500 meter dan dengan kedalaman mencapai dua meter sehingga jalan Cikeruh – Ciawi tidak bisa dilalui kendaraan roda dua atau roda empat,” kata Zenal Mutaqin, Staff Desa Cikupa pada detikjabar.
Air mulai naik ke jalan sekitar jam 02.00 WIB diakibatkan hujan yang cukup deras ditambah luapan Sungai Cilangla dan telatnya pembukaan pintu bendungan Padawaras sehingga air masuk menggenangi wilayah dusun Mekarsari dan Dusun Mekarjaya.
Masyarakat yang akan aktifitas terpaksa diseberangkan gunakan perahu karet.
“Soal rumah yang kerendam masih di data. Namun warga yang mau melintas kita gunakan perahu karet,” kata Zenal.
(dir/dir)