Garoetpos.com – Teka teki kapan aset penataan kawasan wisata Situ Bagendit diserahkan dari Kementerian PUPR kepada Pemda Garut kini menjadi ramai diperbincangkan.
Hal itu mencuat setelah pengelolaan sementara kawasan objek wisata Situ Bagendit diserahkan dari Kepala Satuan Kerja BPPW Wilayah II Jawa Barat Kementerian PUPR kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut serta dioperasinalkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mulai libur idul fitri 1443 H tahun 2022 beberapa pekan yang lalu.
Namun, kini telah menemukan titik terang setelah kedatangan tim dari Kementerian Sekretariat Negara dan tim dari Kementerian PUPR melakukan peninjauan lokasi aset penataan Situ Bagendit yang akan dihibahkan dari Kementerian PUPR kepada Pemda Garut, pada Sabtu-Minggu, 22-23 Mei 2022.
Selama dalam perjalanan peninjauan ke lokasi yang didampingi Sekretaris Disparbud, Mamun dan Camat Banyuresmi Jujun Djunaedi, tim dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian PUPR menyampaikan kekagumannya terhadap wisata Situ Bagendit.
“Wow, keren Situ Bagendit ini pak. Mesjidnya keren. Ini wisata yang sudah jadi dan bisa lebih luar biasa lagi”.,ungkap perwakilan tim dari Kesekretariatan Negara, Yulistian.
Sementara, Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Kementerian PUPR , Darwanto, menyampaikan kekagumannya akan kunjungan wisata yang begitu banyak ke Situ Bagendit.
“Wah..wah, ini pengunjung luar biasa banyak, padahal libur idul fitrinya sudah lewat,” ucap Darwanto.
Selain itu, Darwanto juga berpesan agar pengelolaan wisata tersebut selain harus dilakukan dengan baik, juga harus menjaga kekondusipan dengan lingkungan sekitar.
“Lakukan pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan penataan wisata di Kawasan Wisata Situ Bagendit, sehingga Kawasan Wisata Situ Bagendit bisa menjadi Destinasi Wisata Berkelas Dunia di Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Bantuan dari kami Kementerian PUPR dalam melakukan penatan kawasan pariwisata di Indonesia, baru kali ini terjadi di Garut yang terbesar,” pungkasnya.
(Dedi Sofwan/Adis Cahyana)