Garoetpos.com – Dihentikannya pelayanan pasien program Lapad Ruhama oleh RSUD dr.Slamet Garut, mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari LSM PENJARA PN Garut.
Lapad Ruhama merupakan program layanan bagi pasien miskin yang tidak memiliki BPJS, sehingga untuk pembiayaan perawatan di RSUD ditanggung oleh Pemda Garut melalui APBD.
Ketua LSM PENJARA PN Garut, Anton Herdiawan didampingi Sekjen Iwan Ridwan mengatakan, program Lapad Ruhama menjadi satu satunya andalan bagi pasien dari kalangan masyarakat pra sejahtera.
“Itu satu-satunya andalan bagi pasien dari keluarga miskin. Namun, saat dihentikannya program tersebut oleh RSUD dr.Slamet Garut, masyarakat banyak yang menjerit”.,ujar Anton saat di wawancara awak media, (Rabu, 12/06/2024)
Ia pun mengungkapkan, LSM PENJARA PN akan menggelar aksi dan audiensi terkait persoalan tersebut.
“Kami sudah gaungkan dari mulai ditutupnya Lapad Ruhama untuk menggelar aksi turun ke jalan untuk memperjuangkan hak masyarakat miskin agar Program Tersebut dapat dilanjutkan kembali. Rencananya, hari ini Rabu 12 Juni kita akan melakukan Aksi dan Audiensi kepada Dinas Sosial, Dinas kesehatan, PJ Bupati Garut dan RSUD dr.Slamet Garut”.,Tegasnya.
Namun, sebelum aksi itu gelar, para pemangku kebijakan melakukan rapat mulai dari Sekda, Kadinsos, Direktur RSUD dr.Slamet Garut, Dinas Kesehatan dan ketua DPRD beserja jajaran di ruang rapat Komisi IV.
“Mendengar kami (LSM PENJARA PN) akan melakukan aksi, kemarin para pemangku kebijakan langsung menggelar rapat di kantor DPRD Garut”., kata Anton.
Hasil dari rapat tersebut, bahwa dalam waktu dekat ini, program Lapad Ruhama akan segera kembali dibuka untuk melayani pasien keluarga miskin.
“Program Lapad Ruhama kembali di buka dengan sumber dana dari BTT sebesar Rp. 6 Miliar dengan rincian 1 bulan 1 Miliar dari mulai Juni – Desember 2024” pungkasnya. (Adis CR)
SATUJUAN PEDULI RAKYAT KECIL,