Garoetpos.com, CIANJUR – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melarang siswa membawa permainan lato-lato ke sekolah karena dinilai berbahaya dan suaranya mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar.
Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim di Cianjur, Jumat, mengatakan pihaknya tidak melarang adanya permainan lato-lato namun tidak dipakai atau dimainkan di lingkungan sekolah.
“Lato-lato menimbulkan suara yang mengganggu jika dimainkan terutama di lingkungan sekolah akan mengganggu konsentrasi siswa yang sedang menjalani proses belajar mengajar, sehingga dilarang dibawa ke sekolah,” katanya.
Larangan permainan tersebut dibawa ke sekolah, ungkap dia, karena di beberapa daerah mengakibatkan pemainnya terluka, mulai dari mata yang terkena pecahan bola lato-lato hingga bibir yang robek akibat terpukul saat memainkannya.
Meski di Cianjur belum ada laporan anak terluka atau mengalami kecelakaan akibat memainkan lato-lato, pihaknya melakukan antisipasi terutama di lingkungan sekolah, sehingga tidak ada siswa yang membawa permainan ke sekolah.
“Kami sudah menyosialisasikan larangan membawa lato-lato ke sekolah melalui koordinator wilayah (kordik) dan selanjutnya ke masing-masing kepala sekolah akan dipanggil sekaligus mengeluarkan surat larangan,” katanya.
Pihaknya akan mengumpulkan kembali kordik dan kepala sekolah setelah surat larangan keluar, sehingga pihak sekolah memiliki kekuatan untuk melarang siswa didik membawa permainan lato-lato ke sekolah.
(Sumber: ANTARA)