Erupsi selanjutnya terjadi pukul 21.35 WIB dengan kolom abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 38 detik, sinar api teramati hingga kurang lebih 200 meter.
Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.44 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, sinar api terlihat tinggi lebih kurang 150 m.
Pada pukul 23.28 WIB Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, namun kolom tinggi abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi dua menit sembilan detik.
Tercatat selama bulan Januari ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung mengalami erupsi sebanyak 31 kali, dan menjadi yang teraktif di Indonesia.
PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawaGambar Gunung Anak Krakatau dari CCTV Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (ANTARA/HO)n, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga (Level III). (ANTARA)