Garoetpos.com – Polisi ikut turun tangan mengusut kasus aksi sweeping yang dilakukan kelompok massa terhadap warung yang buka siang dan orang tak puasa di Garut. Sejumlah pihak diperiksa.
Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang menjelaskan, pihaknya tengah mendalami kejadian, yang berlangsung pada Rabu, (5/3) lalu tersebut. “Diproses,” ucap Fajar saat dikonfirmasi detikJabar via WA, Minggu, (9/3/2025).
Fajar belum merinci, ada atau tidaknya unsur pidana dalam kejadian tersebut. Kendati demikian, Fajar memastikan kasusnya ditangani.
Sebelumnya diberitakan, aksi sweeping yang dilakukan sebuah kelompok massa di Garut, viral di media sosial. Dalam aksi tersebut, massa mengobrak-abrik warung buka siang dan warga tak puasa.
Video berdurasi 49 detik yang menampilkan aksi sweeping ini, tersebar di media sosial. Dilihat detikJabar, dalam video tersebut terlihat beberapa pria dan wanita melakukan aksi sweeping.
Mereka mendatangi warung yang buka pada siang hari. Massa menginterogasi pengunjung yang kedapatan tengah santai ngopi dan merokok di warung tersebut.
“Punya siapa ini, itu kopi punya siapa? Muslim bukan, kenapa enggak puasa?,” tanya seorang massa kepada pembeli.
Peserta aksi itu, kemudian menyiramkan kopi ke meja yang sedang ditempati pembeli tadi. Di sudut lain, pria berambut panjang menggebrak meja pembeli sambil mencak-mencak.
“Pada sahur ini woy? Kalian tidak menghargai,” ucap pria itu sambil membanting asbak.
Di momen ini, sempat terjadi ketegangan antara massa dengan seorang pembeli setelah salah seorang massa yang lain melempar gelas. Tidak jelas apa yang terjadi, tapi di akhir video sang pembeli memperlihatkan gestur memegang wajah seperti kesakitan.
Belakangan diketahui, jika aksi tersebut berlangsung di sejumlah warung yang terletak di bilangan Jalan Guntur dan Jalan Ibrahim Adjie, pada Rabu, (5/3) siang lalu sekitar jam 13.00 WIB.
Selain aksi massa yang dianggap arogan, yang menjadi sorotan warganet dalam kejadian tersebut adalah kehadiran Satpol PP di lokasi, seperti yang terekam dalam kejadian tersebut.
Satpol PP, dinarasikan ikut terlibat dalam aksi sweeping hingga perusakan yang terjadi. Atas hal tersebut, Kasatpol PP Garut Basuki Eko angkat bicara.
Menurutnya, saat itu Satpol PP tiba belakangan di lokasi, dengan niat untuk melerai aksi tersebut. Eko menyebut, jika personelnya saat itu sedang berpatroli mensosialisasikan Maklumat Ramadan.
“Karena melihat ada keributan, akhirnya didatangi. Jadi tidak benar jika anggota kami ikut serta. Anggota datang ke sana untuk melerai. Hanya saja, karena mereka bergerak menggunakan mobil, jadi tiba lebih lambat di TKP,” kata Eko.
Terkait hal tersebut, Eko sendiri sudah memerintahkan komisi disiplin di instansinya untuk memeriksa empat orang personel yang ada di lokasi, dengan maksud dimintai keterangan.
Baca juga:
Sesal Bupati Garut soal Aksi Anarkis Razia Warung Buka Saat Siang
“Komisi disiplin memberikan teguran kepada empat orang yang bertugas karena tidak segera meminta bantuan anggota patroli lain untuk bersama menangani massa yang jumlahnya jauh lebih banyak saat kejadian,” ungkap Eko.
Terkait pemeriksaan personelnya oleh Polres Garut berkaitan kasus tersebut sendiri, Eko membenarkannya. “Betul, dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” pungkas Eko. (Detik.com)