Garoetpos.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo baru-baru ini menyampaikan sejumlah data mengenai masyarakat yang akan mudik Lebaran di tahun 2022 sebanyak 79 juta orang.
Dalam pernyataan tersebut, Jokowi meminta agar jumlah perkiraan pemudik tidak dibandingkan dengan kerumunan penonton MotoGP di Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

(Sumber: Twitter)
Sebab menurut Jokowi, penonton di MotoGP Mandalika hanya berjumlah 60 ribu orang, itu berbanding jauh dengan jumlah pemudik sebanyak 79 juta orang. Angka tersebut masih diperkirakan akan meningkat seiring waktu sampai menjelang Lebaran.
“Data yang saya terima, setidaknya 79 juta orang menyatakan hendak mudik Lebaran tahun ini. Jadi, janganlah dibandingkan dengan MotoGP yang penontonnya 60 ribu orang”., kata Jokowi dikutip Garoetpos.com dari akun Twitter @Jokowi
Menurutnya, penanganan terkait mudik selama pandemi ini harus dilakukan dengan langkah yang cermat, salah satunya dengan mensyaratkan vaksinasi lengkap dan booster untuk para calon pemudik.
Pernyataan Jokowi tersebut, menuai pro dan kontra di kalangan publik, khususnya di media sosial, salah satu cuitan dari netizen di Twitter @indramlyd menjadi sorotan dan langsung viral, karena menanggapi cuitan Jokowi dengan tanggapan matematis.
Dia mengungkapkan jika kerumunan di MotoGP Mandalika lebih beresiko daripada kerumunan mudik Lebaran.
“Luas Indonesia adalah 1.904.569 Km², setara 190.456.900 hektar. Sekarang kita hitung, luas Indonesia 190.456.900 hektar jumlah orang 72.000.000 orang dengan Rasio = 0,378 orang/ ha,”
“Luas Mandalika 1.035 hektar jumlah orang 60.000 orang dengan Rasio = 57,97 orang / ha.
Lebih padat mana pak??”.,Cetus akun twitter @indramlyd
Dari rumus hitungan matematisnya itu, dikatakan @indramlyd bahwa kerumunan di sirkuit Mandalika 15 ribu persen jauh lebih berbahaya.
“Sekarang kita hitung lagi hasil tersebut, Berapa kali lipat lebih berbahaya kah kerumunan di mandalika?
57,971/0.378 = 153,36
Ternyata 154,36 kali lipat atau 15ribu persen lebih berbahaya kerumunan di mandalika”.,katanya.
Namun, meskipun begitu, komentar netizen yang memakai rumus hitungan matematisnya itu pun menuai pro dan kontra warganet lain.

( Sumber: Twitter)
Salahsatunya diungkapkan @mangomo_ ia meminta @indramlyd untuk membuktikan secara data lonjakan kasus covid-19 dari 60 ribu orang penonton di Sirkuit Mandalika yang di klaim @indramlyd 15 ribu persen lebih berbahaya.
“Kalau menurut hitungan anda 15 ribu persen lebih berbahaya kerumunan di Mandalika artinya akan banyak “banget” yg terpapar covid-19.
GUNA MEMBUKTIKAN HITUNGAN ANDA TOLONG TUNJUKKAN BUKTI BERAPA BANYAK YG TERPAPAR COVID-19 dr yg 60.000 orang”.,Cetusnya.