Garoetpos.com – Sebelumnya telah diberitakan, De Sapna Nabila, gadis berusia 18 tahun dikabarkan tak pulang oleh orangtuanya sejak hari sabtu (2/7) sore hari. Sapna hilang dari rumahnya tepatnya di kampung Kudang RT 02, Rw 05, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Garut. Dan ia kembali pada Senin (4/7). Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Wanajaya.
Akibat kejadian tersebut, Sapna mengalami trauma secara psikis, sehingga harus mendapatkan layanan trauma healing atau pemulihan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) DaerahTasikmalaya.
Dengan didampingi Kepala Desa Wanajaya dan RW setempat, KPAID Tasikmalaya melakukan Trauma healing/pemulihan di rumah yang bersangkutan di Kp.Kudang RT 02 RW 05, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja. Pada Kamis (7/7)
Divisi Pemulihan KPAID Tasikmalaya, Dede mengatakan, bahwa setelah melakukan trauma healing dan berbincang-bincang dengan anak tersebut, menurutnya ada miss komunikasi antara orang tua dan anak sehingga anak merasa jauh dari orang tua.
“Setelah kita berbincang, ternyata diketahui bahwa ada miss komunikasi antara orang tua dan anak, namun Alhamdulillah sekarang mereka sudah mengerti dan menyadari satu sama lainnya dan sudah saling memaafkan”.,ungkap Dede kepada Garoetpos.com, Kamis (7/7).
Sementara, Iif Firman Nurdin sebagai Kepala Desa Wanajaya mengungkapkan jika trauma healing ini merupakan salah satu pelayanan pemulihan cepat kepada warganya.
“Mungkin selama ini orang tua dan anak harus bisa saling memahami peran masing-masing. Semoga setelah dilakukan Trauma healing ini hubungan dan komunikasi orang tua dan anak bisa menjadi lebih baik lagi”.,ujar Iif. (Sarah NF /Adis Cahyana)