Garoetpos.com-. Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Danpussenarhanud), Mayjen TNI Dr. Haris Sarjana, memuji sistem tata kelola menejemen Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Pengprov Jabar. Akibat tata kelola menejemen yang bagus, PTMSI Jabar dinilainya telah berhasil menunjukn
prestasi yang sangat membanggkan di tingkat nasional.
Hal itu diungkapkan Danpussenarhanud, Haris Sarjana di sela kegiatan silaturahmi dengan Ketua PTMSI Jabar, Dr Nurseno SP Utomo, belum lama ini di
Joglo Cottage Garut di Jalan Proklamasi, Tarogong Kidul. Selain didampingi Ketua Persit KCK XIX Pussenarhanud PG Mabesad, Ny Hamida Haris Sarjana,
turut hadir pula jajaran petinggi Pussenarhanud.
Menurut Haris, ia dan jajaran sengaja datang ke Garut untuk bersilaturahmi dengan Ketua PTMS Jabar, Nurseno, yang memang merupakan warga Garut. Hal
ini menyusul prestasi membanggakan yang telah diraih PTMSI Jabar dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis Meja di Manado beberapa waktu lalu.
“Selain itu, selama ini kami juga telah menjalin tali silaturahmi dan persahabatan dengan Pak Nurseno. Terus terang kami sangat kagum atas sistem
tata kelola menejeman PTMSI Jabar yang begitu baik sehingga membuahkan hasil yang baik pula yakni prestasi yang sangat membanggakan”, kata Haris.
Prestasi yang diraih PTMSI Jabar sebagai juara umum Kejurnas Tenis Meja yang diselengarakan di Kota Manado menurut Haris tentu patut dibanggakan.
Namun yang lebih patut dibanggakan lagi yakni raihan medali yang didapatkan kontingen tenis meja Jabar yakni 8 medali emas yang selama ini belum
pernah terjadi sehingga PTMSI Jabar sangat patut mendapatkan penghargaan.
Haris menilai PTMSI Jabar memilki sistem pembinaan serta tata kelola menejemen yang luar biasa dan patut ditiru oleh organisasi lain, bukan hanya
organisasi olah raga. Apa yang saat ini diterapkan PTMSI Jabar patut ditiru dan diterapkan di organisasi lainnya.
Sistem tata kelola menejemen yang baik yang dilakukan PTMSI Jabar dinilai Haris telah mampu menghasilkan atlet-atlet berprestasi. Ini tentu bukan
hanya kontribusi bagi Jabar akan tetapi juga bagi perkembangan olah raga tenis meja nasional karena atlet nasional pastinya bersal dari daerah.
Ia pun menjelaskan apa hubungan perkembangan olah raga di Jabar dan nasional dengan Arhanud. Sebagai salah satu lembaga yang mengurus mslah
persenjataan di lingkungan Angkatan Darat, pihaknya wajib menjalin komunikasi relevansi dengan seluruh steakholder terkait termasuk dengan organisasi
keolahragaan, salah satunya PTMSI Jabar.
“Kami dorong juga PTMSI Jabar agar senantiasa menjalin kerjasama dengan satuan-satuan TNI untuk lebih meningkatkan kemampuan para atlet yang
nantinya bisa mewakili Jabar khususnya dan nasional umumnya untuk meraih prestasi terbaik”, ucapnya.
Apalagi dalam perekrutan anggota, imbuhnya, TNI juga sudah menerapkan jalur prestasi dimana tak menutup kemungkinan atlet-atlet berprestasi akan
sangat berpeluang menjadi anggota TNI.
Dimintai tanggapannya tentang kesannya selama beberapa hari berada di Garut, Haris menilai Garut memiliki banyak energi positif sehingga menjadi daya
tarik yang sangat kuat bagi setiap tamu yang datang. Tak heran kalau tamu yang pernah datang ke Garut termasuk dirinya merasa ketagihan untuk datang
lagi.
“Itulah sebabnya kenapa ketika kita mau kembali setelah mengunjungi Garut, kita ucapkan “see you again” bukan “good by”. Setiap yang pernah datang ke
Garut, pasti akan ketagihan untuk datang lagi”, ujar Haris.
Masih menurut Harus, bukan hanya masalah kuliner yang begitu kaya yang bisa membuatnya ketagihan untuk datang lagi ke Garut. Ada yang lebih menarik
yang ditemui di Garut yakni nuansa alamnya yang sangat kuat dan memiliki energi positif.
Sementara itu, Ketua PTMSI Jabar, Nurseno SP Utomo, menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas atensi yang ditunjukan Danpussenarhanud serta
jajarannya ke PTMSI Jabar. Ini menjadi modal yang sangat besar bagi PTMSI Jabar untuk bisa lebih meningkatkan prestasi.
Menurut Nurseno, apa yang telah berhasil diraih oleh PTMSI Jabar sebagai juara umum pada Kejurnas Tenis Meja tahun 2022 di Manado memang sangat
fenomenal. Hal ini terutama raihan medali emas yang diraih kontingen Jabar yang sangat luar biasa dan baru terjadi lagi kali ini setelah sekitar 40
tahun lalu.
Prestasi gemilang yang diraih PTMSI Jabar menurutnya bisa terjadi karena adany tata kelola menejemen yang baik sebagimana yang disampaikan
Danpussenarhanud. Karena jika dilihat dari segi kemapuan atlet, provinsi lain terutama Jatim dan Jakarta juga memiliki atlet yang bagus.
“Saya curi tata kelola belajar dari pengalaman nasional dan internasional yang sering saya ikuti. Dengan tata kelola yang baik dan displin,
organisasi apapun bisa maju dengan pesat dan salah satu contohnya TNI yang memang memiliki sistem tta kelola menejemen yang baik ditambah karakter
displin yang sangat kuat”, ucapnya.
Lebih jauh Nurseno menyampaikan, saat ini PTMSI Jabar memenej sistem dengan teknologi saint informasi, salah satunya dengan membuat database atlet.
Setelah itu seluruh atlet yang memiliki potensi diberi kesempatan untuk bertanding dan menunjukan kemampuannya melalui beberapa event.
Hasilnya, imbuh Nurseno, kemudian dilakukan sistem ranking sehingga mereka yang terpilih tidak atlet yang itu-itu saja seperti yang kebanyakan
terjadi selama ini. Dengan sistem ini, pada akhirnya banyak atlet yang tadinya tersembunyi karena tidak pernah diberi kesemopatan tampil menjadi
terdongkrak dan terangkat( Zahwan)