Garoetpos.com – Jika hati sudah terketuk dan terenyuh melihat nasib sesama yang kurang beruntung apapun bisa dikorbankan. Itu pula yang dilakukan Erwin Goner (46), ia rela melepas pekerjaannya sebagai sopir manajer PLN Garut sekaligus merangkap sebagai humas PLN.
Ia melepaskan semua fasilitas yang diperoleh dan dijalani itu pada tahun 2010 ketika ia melihat orang yang kurang beruntung secara fisik, yaitu penyandang tuna netra.
Kebetulan ia memiliki tempat di Jalan Cimanuk tepat di sekitar lampu stopan Maktal Garut, lalu dibuatkan panti pijat sekaligus mengajak seorang tuna netra bernama Eko.
Panti pijat yang diberi nama VN Putra Garut, memang tidak mudah dikenal orang, tetapi Erwin dengan gigihnya terus berjuang mencari pelanggan dan mengajak beberapa orang tuna netra lainnya bergabung dengannya.
Erwin Goner adalah sosok pekerja keras sekaligus haus ilmu. Ia pun bergabung dengan surat kabar Garoet Pos sebagai kontributor dan maketing iklan. Ia sukses sebagai pelaksana pertandingan Persahabatan Persib Bandung melawan PS Garoet Pos tahun 2007, dan sebelumnya menggelar jalan santai kerjasama Garoet Pos dengan Produk Madu Nusantara.
Panti pijat yang dikelola Erwin Goner kini mempekerjakan 18 orang tuna netra, dan 5 orang pendamping yang setia mengantar jemput ke pelanggan. Tiga lokasi panti pun resmi berdiri, di kawasan lampu stopan Maktal, Jalan Ahmad Jayadi dan Jalan Sudirman.
Para penyandang tuna netra itu menjadi tanggung jawab Erwin Goner mulai dari pemondokan, kesehatan, kebutuhan sehari-hari hingga membantu keluarganya di tempat asalnya, seperti Tasik, Sukabumi, Cianjur, Banjar dan tempat lainnya.
Diakui Erwin Goner jika dikalkulasikan secara ekonomi, penghasilan para tuna netra itu hanya cukup untuk makan saja, sedangkan kebutuhan mereka tidak sekedar makan tetapi harus menafkahi keluarganya karena kebanyakan punya istri dan anak.
“Alhamdulillah banyak pihak yang membantu bersedekah mulai dari pejabat, antara lain pak Kapolres, Komandan Polisi Militer, Manajer PLN Garut, pengusaha hingga ulama kondang almarhun Syeh Ali Jaber, ” ungkap Erwin Goner saat berbincang santai dengan Garoetpos.com. Jum’at (27/5/2022).
Erwin sendiri memiliki prinsip bersedekah itu tidak harus kaya, makanya ia memutuskan bersama para tuna netra berjuang merubah nasibnya. Kini Erwin Goner telah berubah profesi menjadi pekerja sosial mengambil alih peran dan fungsi institusi pemerintah yang mengurusi masalah-masalah sosial.
Erwin pun sudah mewakafkan hidupnya untuk para penyandang tuna netra dan ternyata mendapat dukungan penuh dari istri dan anak-anaknya.
“Hidup di dunia ini hanya sebentar saja dan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Saya akan terus bersama saudara-saudara kita yang kebetulan kurang beruntung secara fisik,” pungkas Erwin Goner. (*)