Garoetpos.com – Pengurus Daerah Aisiyah Kabupaten Garut menggelar program Inklusi di aula Bappeda Garut, Rabu (21/09). Hadir dalam kegiatan ini pejabat Bappeda, beberapa camat serta kepala desa, perwakilan dari beberapa Dinas serta tamu undangan lainnya.
Inklusi adalah program kemitraan Indonesia – Australia menuju masyarakat inklusif yang akan berkontribusi pada tujuan pembangunan yang lebih luas, yaitu tidak seorangpun tertinggal maksudnya adalah lebih banyak masyarakat marginal yang berprestasi dan mendapat manfaat dari keputusan tentang pembangunan sosial budaya, ekonomi dan politik Indonesia.
Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi PP Aisiyah Pusat, Rosyidah M.Kes. Phd mengatakan bahwa program inklusi Aisiyah berfokus pada penurunan stunting, pemenuhan hak perkawinan anak, pemberdayaan ekonomi serta kepemimpinan perempuan.
Lokasi program berada di 5 provinsi yaitu Kalimantan Selatan terdiri dari Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Banjar, Sulawesi Tenggara yaitu Muna Barat dan Kolaka, Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Banyuasin dan Lahat, Jawa Timur yaitu Bojonegoro dan Probolinggo, serta Jawa Barat yaitu Garut dan Tasikmalaya.
Rosyidah menambahkan lokasi program Kabupaten Garut berada di kecamatan Cibatu yaitu desa Cibunar, kecamatan Leuwigoong yaitu Desa Sindangsari dan Margacinta, kecamatan Wanaraja yaitu desa Sindang Ratu dan Sukamenak, serta kecamatan Cilawu yaitu desa Mekarmukti, Penerima manfaat ini adalah masyarakat marjinal seperti perempuan miskin, perempuan dengan keluarga anggota stunting, remaja dalam perkawinan anak serta akan memperhatikan kelompok di Difabel maupun kelompok marginal lainnya.
Rosyidah yang juga pengelola program mengatakan strategi program ini ada 5, yaitu penguatan kelembagaan, pengelolaan pengetahuan perempuan, penguatan kepemimpinan perempuan, penguatan jaringan advokasi kebijakan serta penguatan kelompok dan pemberdayaan komunitas. Rosyidah juga mengatakan inklusi selaras dengan program pembangunan Indonesia dan global. (Yuyus)