Garoetpos.com – Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Garut periode 2022-2027 mendapat Pembekalan serta pendidikan politik di Bale Paminton Intan Dewata, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota. Sabtu, (25/6/2022).
Acara tersebut juga bertepatan dengan pelepasan Ketua DPC Demokrat Garut periode 2007-2022, Ahmad Bajuri. Mantan Ketua DPRD Garut tersebut kini mendapat kepercayaan sebagai Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPD PD Provinsi Jawa Barat.
Menurut Ketua DPC PD Garut, H.Aman Nurjaman, pendidikan politik dilakukan untuk mewujudkan jiwa profesionalisme, dedikasi, loyalitas dan integritas menuju kesuksesan.
“Ini perlu dilakukan untuk mewujudkan jiwa profesionalisme, dedikasi, loyalitas dan integritas menuju kesuksesan,” kata Aman Nurjaman.
Acara tersebut dihadiri keluarga besar Cikeas, pengurus DPD PD Jabar, Bupati Garut, Rudy Gunawan dan sejumlah pengurus Partai Politik.
Dalam kesempatannya, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan jika politik bukan sebuah perpecahan, melainkan rivalitas ketika kegiatan dalam Pemilu.
“Bagaimana kita meyakini bahwa politik ini bukan perpecahan, tetapi rivalitas ketika event itu (Pemilu) terjadi, ketika terjadi debat publik”.,ujar Bupati Garut.
Dalam politik kata Rudy, orang-orang yang ada di rumah termasuk istri bisa berbeda pilihan politik, karena menurutnya dalam Pemilu memiliki azas rahasia.
“Didalam berpolitik, juga diajarkan tentang arti profesional, sehingga tidak ada perseteruan di dalamnya. Jika menang mengucapkan selamat, kalah juga itu merupakan bagian dari usaha yang belum maksimal serta belum adanya takdir dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala”.,tuturnya.
Sementara, Ahmad Bajuri, sudah 21 tahun mengabdikan dirinya untuk Kabupaten Garut, ia merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Garut Periode 2009 – 2022, dan kini dirinya dipercaya sebagai Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat.
Ahmad Bajuri mengatakan jika dirinya sengaja mengadakan kegiatan pelepasan Ketua DPC ini, agar acara seperti ini bisa menjadi tradisi khususnya di pengurus baru Partai Demokrat, dan bisa menjadi salah satu cara memperlihatkan profesionalisme, loyalitas, dan integritas dari Partai Demokrat.
“Kata siapa di partai politik tidak bisa memperlihatkan profesionalisme? kalau kita memahami tentang konteks politik yang sebenarnya kita akan profesionalisme,” tuturnya.
Ia mengakui jika kata orang bahwa dalam politik itu bisa menghalalkan segala cara. Namun, meskipun begitu, menurut Bajuri politik itu tergantung orang yang membawanya.
“Kalau orang yang membawanya politik itu sejuk akan sejuk. Jadi politik ini hanya benda mati atau organisasi, gimana orang yang membawanya,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai Demokrat Garut terpilih, Aman Nurjaman, mengungkapkan rotasi kepemimpinan dan kepengurusan dalam sebuah organisasi merupakan suatu keniscayaan, yang bertujuan agar organisasi bisa menjadi lebih berkembang menuju arah yang lebih baik.
Partai Demokrat, menurut Aman, merupakan salah satu partai yang turut menjadi bagian dalam membangun Kabupaten Garut, dan pernah menjadi pimpinan kabupaten juga menjadi pimpinan di lembaga DPRD khususnya periode 2009-2014.
“Partai Demokrat telah memberi warna positif dalam kancah perpolitikan Kabupaten Garut, terutama di bawah kepemimpinan Bapak Ahmad Bajuri yang telah menahkodai Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Garut selama 15 tahun terakhir, sejak 2009 sampai 2022 kemarin,” tandasnya.***