Portal Berita Garoet Pos
  • News
    • Breaking News
    • Depth News
    • Internasional
    • Nasional
    • Politik
    • Regional
    • Soft News
    • Video News
  • Entertainment
    • Netizen
  • Lifestyle
    • Feature
    • Travel
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kuliner
  • Netizen
  • Technology
Portal Berita Garoet Pos
No Result
View All Result
  • News
  • Entertainment
  • Netizen
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Religi
  • Sainstek
  • Seni Budaya
  • Sosial
  • Lifestyle
Home Pendidikan

Hanya Enam PKBM di Garut yang Terakreditasi, Selebihnya…..?

Hermawan Furqon by Hermawan Furqon
September 13, 2022
in Pendidikan
0

Garoetpos.com – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebut pihaknya akan meningkatkan kualitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Kabupaten Garut, menyusul laporan Dinas Pendidikan, dari 238 PKBM yang ada, baru ada 6 lembaga yang terakreditasi.

“Saya sekarang ini hanya akan melakukan bagaimana tempat belajar yang Bapak Ibu punya (yaitu) PKBM, ini akan dilakukan satu peningkatan kualitas, karena sekarang ini hanya 6 yang terakreditasi sisanya belum terakreditasi,” ujar Bupati Garut ketika memberikan sambutan dalam acara Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Non Formal/Kesetaraan (PKBM), di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (12/9/2022).

Bupati memandang penting pertemuan dengan pengelola PKBM ini, karena melalui PKBM ada keinginan dari pengelolanya untuk membantu orang yang ingin sekolah, terlebih pendidikan sebagai salah satu unsur dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia).

“Ada keinginan bapak/ibu membantu orang yang ingin sekolah, tapi sudah terlewat dan tentu ijazah ini sekarang diperlukan (baik) paket A, paket B, paket C, dan dalam dimensi pemerintah daerah, kita mendapatkan salah satu kenyataan bahwa pendidikan adalah salah satu unsur daripada IPM bersama kesehatan dan daya beli,” katanya.

Oleh sebab itu, imbuh Rudy, pihaknya ingin membuat satu strategi bagaimana kualitas pendidikan di jalur non formal melalui PKBM ini, pertama mendapatkan perhatian untuk meningkatkan kualitas dari pemerintah daerah dengan pelatihan dan sebagainya.

“Yang kedua mendorong untuk dilakukan akreditasi, tentu kita harus tau syarat-syarat akreditasi itu apa, kalo itu sudah kita tahu, maka kita tahu kelemahan dan kelebihan kita, dan dinas harus melakukan pembinaan kepada saudara-saudara sekalian, melakukan komunikasi dalam rangka untuk meningkatkan hal yang berhubungan dengan kualitas pendidikan di formal ini,” imbuh Rudy.

Sementara itu, Kadisdik Garut, Ade Manadin, menuturkan, PKBM ini merupakan motor penggerak pendidikan di bidang kesetaraan, dan menurutnya tidak mudah mengelola pendidikan kesetaraan ini.

“Yang kita hadapi bukan anak kecil tetapi orang dewasa, gaya mengajarnya juga berbeda, dari pedagogi kita harus mengejar ke andragogi seperti apa model pembelajaran yang disajikan,” tuturnya.

Ia menjelaskan di Kabupaten Garut ini ada 238 PKBM, dengan 197 diantaranya sudah sinkron dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan dari 197 PKBM baru 6 yang sudah terakreditasi, meski akreditasi saat ini berbeda dengan akreditasi dulu yang mengacu pada delapan standar pendidikan. Sedangkan saat ini lebih ke performance sekolah, performance guru, dan performance kepala sekolah, kemudian proses, kualitasnya, dan tatacara pengelolaanya.

“Dari 197 hanya 6 yang sudah terakreditasi, tidak menutup kemungkinan nanti ke depan bahwa prasyarat BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) itu adalah akreditasi PKBM,” jelas Kadisdik Garut.

Ade mengungkan jika di Kabupaten Garut ada sekitar 53 ribu lebih warga belajar yang ada di PKBM, di mana 14 ribu di antaranya sudah mendapatkan bantuan biaya pendidikan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Dari 53.334 itu yang telah mendapatkan bantuan adalah 14.227, sisanya 39.107 belum mendapatkan bantuan, 14 ribu (warga belajar) itu setara dengan 23 Miliar, Rp. 22.227.200.000 berasal dari BOP pusat dan Rp. 1.050.000.000 setara dengan 1.250 teman-teman warga belajar disupport dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Garut, terimakasih kepada pak Bupati yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan jika bantuan untuk warga belajar ini dari tahun 2019 hingga sekarang terus meningkat, dari awalnya untuk 11 ribu warga belajar, kini meningkat menjadi 14 ribu warga belajar yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan.

“Sekarang naik ke 14 ribu terimakasih teman-teman, walaupun bagaimana ucapan cacian terhadap penyelenggaraan itu jangan kecil hati, makanya tapi tetap harus hati-hati, sebab yang lain itu tidak melihat benarnya pada kita, tapi melihat kesalahanya, ketika kita tidak hati-hati dalam mengolah pendidikan itu maka hancurlah pendidikan ini,” tandasnya. (Yuyus)

Share :
Tags: Dinas PendidikanPkbm
Hermawan Furqon

Hermawan Furqon

Praktisi IT Yang Menggemari Dunia Musik, Film dan Game

Related Posts

Mahasiswi ITB Ahmad Dahlan Bantu Pembuatan Label Kemasan dan Foto Produk Gratis di Desa Bagendit
Pendidikan

Mahasiswi ITB Ahmad Dahlan Bantu Pembuatan Label Kemasan dan Foto Produk Gratis di Desa Bagendit

by Hermawan Furqon
August 22, 2024
Komunitas Belajar “SAYOGI” di SMP Negeri 1 Cisompet Kabupaten Garut
Pendidikan

Komunitas Belajar “SAYOGI” di SMP Negeri 1 Cisompet Kabupaten Garut

by Hermawan Furqon
February 1, 2024
SMPN 1 Cisompet Kabupaten Garut Luncurkan Program "GELIS" Gerakan Literasi Sekolah
Pendidikan

SMPN 1 Cisompet Kabupaten Garut Luncurkan Program “GELIS” (Gerakan Literasi Sekolah)

by Hermawan Furqon
August 10, 2023
Gelar Isra Mi’raj, SMPN 1 Cisompet Harapkan Tetap Jadi Sekolah Reguler
Pendidikan

Gelar Isra Mi’raj, SMPN 1 Cisompet Harapkan Tetap Jadi Sekolah Reguler

by Hermawan Furqon
February 27, 2023
PPDB Tahun Ajaran 2023-2024 Telah Dibuka, SMK Al-Madani Garut Bebaskan Uang Pendaftaran dan Uang Bangunan
Pendidikan

PPDB Tahun Ajaran 2023-2024 Telah Dibuka, SMK Al-Madani Garut Bebaskan Uang Pendaftaran dan Uang Bangunan

by Hermawan Furqon
February 17, 2023
Next Post
Wow, Ribuan Siswa di Garut Ikuti Sikat Gigi Massal

Wow, Ribuan Siswa di Garut Ikuti Sikat Gigi Massal

Bupati Garut Cek Harga Sembako di Pasar Mandalagiri, Ternyata Ada Penurunan Daya Beli

Bupati Garut Cek Harga Sembako di Pasar Mandalagiri, Ternyata Ada Penurunan Daya Beli

Eli Setia Permana: Program FDS Salahsatu Unggulan di SMAN 18 Garut

Eli Setia Permana: Program FDS Salahsatu Unggulan di SMAN 18 Garut

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berita Lainnya

Bejat! Di Garut Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya Hingga 31 Kali
News

Bejat! Di Garut Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya Hingga 31 Kali

by Hermawan Furqon
December 1, 2023
0

Garoetpos.com – Seorang ayah di Garut, Jawa Barat tega cabuli anak kandungnya sendiri sebanyak 31 kali. Perbuatan itu dilakukan berulang...

Lesti Cabut Laporan Polisi, Momen Haru Terjadi Saat Lesti Peluk Erat Billar

Lesti Kejora Cabut Laporan Polisi, Momen Haru Terjadi Saat Lesti Peluk Erat Billar

October 14, 2022
Dhiya Riffa Atlet Cabor OWS Kontingen Garut Raih Medali Perunggu di Porprov Jabar XIV

Dhiya Riffa Atlet Cabor OWS Kontingen Garut Raih Medali Perunggu di Porprov Jabar XIV

November 3, 2022
Waduh, 8 Bulan Uang Jasa Pelayanan BPJS Ditunggak, Ratusan Pegawai RSUD dr.Slamet Garut Lakukan Demo

Waduh, 8 Bulan Uang Jasa Pelayanan BPJS Ditunggak, Ratusan Pegawai RSUD dr.Slamet Garut Lakukan Demo

May 25, 2022
Manager PLN ULP Pameungpek Imbau Pelanggan Bayar Tagihan Listrik Tepat Waktu

Manager PLN ULP Pameungpek Imbau Pelanggan Bayar Tagihan Listrik Tepat Waktu

September 15, 2023
Portal Berita Garoet Pos

  • Disclaimer
  • Our Team
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2023 PT Garoet Pos Media - Build by Calva Indonesia

No Result
View All Result
  • News
  • Entertainment
  • Netizen
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Religi
  • Sainstek
  • Seni Budaya
  • Sosial
  • Lifestyle

© 2023 PT Garoet Pos Media - Build by Calva Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used