Garoetpos.com – Endang Heri Suparyanto, S.Ip., M.Si (54), sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, sampai saat ini terus memperlihatkan eksistensinya sebagai penggiat budaya sunda khususnya adat jatukrami atau pernikahan.
Saat dijumpai redaksi Garoetpos.com diruang kerjanya, Jumat (18-11-2022), Ia menjelaskan hampir 30 tahun dirinya berkiprah sebagai penggiat budaya sunda adat jatukrami.
“Ketertarikan akan adat jatukrami dimulai sejak saya masih duduk di sekolah dasar. Ketika itu saya sering melihat hajatan pernikahan di sekitar rumah, dan yang paling ditunggu yakni prosesi sawer panganten,” ucap Endang sambil tertawa.
Lanjut diceritakan Endang, kalau prosesi pernikahan adat sunda ternyata banyak silib siloka atau lambang yang menyimpan banyak makna untuk pengantin dalam menjalani bahtera rumah tangga.
Adat jatrukami sendiri, terang Endang, diantaranya meliputi prosesi ngaras siraman, ngeuyeuk seureuh, sawer panganten, buka pintu dan huap lingkung.
“Oleh karena itu adat jatrukami harus menjadi budaya sunda yang tidak hilang ditelan jaman. Artinya adat jatrukami harus dijaga kelestariannya,” ucap Endang.
Agar terjaga kelestariannya lanjut Endang, dirinya harus mau belajar dan terjun menggeluti adat jatrukami.
“Harus diawali dari diri sendiri,” kata Endang.
Lebih jauh Endang menjelaskan, salah satu langkah agar adat jatrukami tetap lestari, sejak duduk di bangku SMP saya mulai belajar tembang sawer pengantin dan terjun di dunia Master of Ceremony (MC) khusus pernikahan adat sunda sejak tahun 2005 sampai sekarang di bawah bendera Event Organizer (EO) Cangkurileung Garut.
“Demi memberikan service terbaik terhadap klien dan seiring dengan berjalannya waktu dalam rangka mensukseskan suatu kegiatan, kamipun akhirnya mendirikan EO sendiri,” jelas Endang.
Saat dikonfirmasi terkait dengan rutinitas sebagai ASN, Endang menjawab, selama ini apa yang telah dilakukan dalam rangka pelestarian budaya sunda tersebut tidak ada kendala. Tugas negara sebagai ASN yang telah dijalaninya selama 32 tahun tetap bisa dilaksanakan.
“Senin sampai Jumat, bertugas sebagai ASN. Untuk akhir pekan, atau bertepatan dengan hari libur nasional bertugas sebagai pemandu prosesi adat istiadat dan MC pernikahan atau acara apapun. Itupun kalau ada klien yang memerlukannya,” ungkap Endang sambil tersenyum.
“Semoga apa yang telah saya lakukan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda yang cinta akan budaya sunda khususnya adat jatrukami, dan saya siap menjadi mentor bagi generasi muda tersebut,” tutup Endang.
Sekilas redaksi akan menerangkan perjalanan karir Endang Heri Suparyanto sebagai ASN dan pengalaman berorganisasi sebagai MC.
Sebagai ASN pernah menjabat sebagai:
1. Kasubbag Keuangan BKP selama 8 tahun dan Kasubbag Keuangan Disparbud sejak bulan Pebruari 2022 sampai dengan sekarang.
2. Kasie di Bidang Kebudayaan selama 3 tahun.
3. Kepala Pengelola UPT Situ Bagendit selama 2 Tahun.
Pengalaman di Organisasi:
1. Ketua MC Jabar Juara / Perkumpulan Pembawa Acara Jabar Juara periode tahun 2018 – 2021.
2. Dewan Penasehat MC Jabar Juara / Perkumpulan Pembawa Acara Jabar Juara.
3. Anggota Perkumpulan Pembawa Acara Pernikahan (HIPAPI) Indonesia. (Dedi Sofwan)